Pernikahan dalam adat jawa mempunyai banyak aturan dan rambu-rambu yang tertulis maupun tidak tertulis. Salah satunya aturan yang tidak tertulis ini disebut dengan mitos. Mitos yang paling ditakutkan adalah aturan yang menyangkut tata cara dan peristiwa yang sangat penting dalam hidup yaitu pernikahan. Pernikaha dalam adat jawa tidak bisa dilandaskan hanya karna suka sama suka. Walau anda dan pasangan anda mengaku memiliki rasa cinta dari lubuk hati yang terdalam namun itu tidaklah cukup. Dalam pernikahan adat orang jawa, setiap pasangan harus memperhatikan beberapa mitos yang tidak boleh dilanggar. Mitos-mitos tersebut diantaranya sebagai berikut :
- Mitos Pernikahan Jilu ( Siji Karo Telu )
Pantangan pernikahan Jilu atau sering disebut penikahan siji karo telu ( satu dan tiga ). Pernikahan yang jilu ini adalah pernikahan antara anak pertama dan ketiga, baik bagi pihak pria maupun wanita. Menurut kepercayaan orang jawa, jika pernikahan seperti ini tetap dilangsungkan makan akan mendatangkan sial bagi rumah tangganya kelak.
- Pernikahan siji jejer telu ( satu berjajar tiga )
Penikahan siji jejer telu ini berbeda dengan jilu. Pernikahan siji jejer telu adalah apabila pasangan yang akan menikah sama-sama anak pertama serta salah satu orang tuanya juga merupakan anak pertama. Sebagian orang jawa mempercayai jika hal ini dilanggar, maka rumah tangga pasangan tidak akan sejahtera.
- Menikah di Bulan Suro
Pada bulan suro atau bulan muharram ini dianggap sebagai masa pantangan untuk menyelenggarakan acara pernikahan. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang kramat yang apabila dilanggar dapat mendatangkan malapetaka serta kesialan bagi pasangan yang menikah.
- Rumah Berhadapan dilarang Menikah
Pantangan pernikahan selanjutnya yaitu apabila rumah calon mempelai saling berhadapan. Entah apa yang mendasari mitos ini namun masyarakat jawa mempercayai bahwa apabila pernikahan dengan pasangan yang rumahnya saling berhadapan makan rumah tangga mereka akan berantakan.
- Posisi rumah ngalor ngulondilarang menikah
Mitos lain yang tumbuh dimasyarakat jawa adalah apabila rumah calon mempelai mengarah ke barat laut atau ngalor ngulon. Mitos inipun masih sangat dipercaya oleh orang tua. Jadi apabila terjadi seperti ini diharpkan pernikahannya di batalkan.
- Larangan menikah bagi pasangan Jawa-Sunda
Pantangan menikah anata mempelai dari jawa dan sunda ini sudah terkenal dari sejak dahulu. Mitos ini muncul akibat dari peristiwa Perang Bubat atau perang abtara pasukan Kerajaan Majapahit dengan pasukan Kejaan Pajajaran. Perang itu membuat orang jawa dan sunda tidak pernah akur bahkan dengan cara pernikahan sekalipun. Konon jika melanggar maka hidup kedua mempelai akan sengsara.
Namun kembali lagi pada diri kita masing-masing, bahwa pantangan menikah dalam adat jawa seperti yang terpaparkan diatas sudah begitu melekat dalam masyarakat jawa sehingga sulit untuk dihilangkan. Entah benar atau tidak mitos-mitos tersebut, yang pasti 6 mitos pantangan menikah adat Jawa ini sangat diyakini dalam masyarakat.
0 comments on “Pernikahan Adat Jawa Memiliki Banyak Mitos” Add yours →