Tak hanya membuat penampilan pengantin wanita semakin menawan, siger Sunda ternyata memiliki makna yang sangat dalam. Pemakaian siger sebagai mahkota pada pengantin wanita ternyata menunjukkan kearifan, rasa hormat, serta kebijaksanaan yang menjadi prioritas saat menjalani kehidupan rumah tangga. Selain itu, ada makna lain dari penggunaan hiasan sanggul siger yang berupa kembang tanjung, kembang goyang, serta roncean melati. Di bawah ini adalah akan dibahas beberapa riasan adat sunda yang mempunyai makna tersendiri, salah satunya adalah :
1. Kembang Tanjung
Kembang tanjung merupakan riasan berbentuk pola seperti hati yang terdapat pada bagian belakang mahkota siger. Susunan enam pasang kembang tanjung yang disematkan memberi makna kesetian mempelai perempuan kepada pasangannya.
2. Kembang Goyang
Kembang goyang terbuat dari logam bermata batu-batuan. Tujuh kembang goyang yang dipasang di atas sanggul memiliki makna rezeki dan sari-sari kebaikan untuk kedua mempelai. Lima buah kembang disematkan mengarah ke depan dan dua buah lainnya mengarah ke belakang. Hal ini menyimbolkan bahwa kecantikan perempuan harus terlihat dari arah depan maupun belakang.
3. Mahkota
Mahkota pengantin wanita dalam adat Sunda disebut dengan siger. Dengan berat mencapai 1,5 hingga 2 kg, mahkota siger terbuat dari campuran logam. Siger melambangkan kesempurnaan wanita. Pada adat Sunda priangan, siger terinspirasi dari tokoh Subardha dan Srikandi yang memiliki sifat pemberani, anggun, cantik, dan disenangi masyarakat. Bentuk siger yang menyerupai segitiga ke atas melambangkan hidup yang harus memuncak dan hidup kita akan tetap kembali kepada yang di atas.
4. Ngeningan Daun Sirih
Hiasan daun sirih ini dipotong menyerupai bentuk wajik pada kening yang dipercaya oleh masyarakat Sunda sebagai penolak bala atau penolakan dari berbagai musibah dan kejahatan yang bersifat magis.
5. Untaian Bunga
Untaian bunga pada mahkota siger disebut sebagai ronce yang melambangkan kemurnian dan kesucian pihak perempuan. Panjang untaian dari bunga ini berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter yang terdiri dari mangle pasung, mangle susun, mangle sisir, mayang sari, dan panetep. Biasanya, mangle disusun dengan bunga melati, kemboja, tanjung, atau sedap malam.
Mayang sari merupakan untaian bunga pendek yang dipasang di belakang telinga sebelah kiri. Mayang sari memiliki makna spiritual yang mendeskripsikan harapan agar tidak ada perselisihan di dalam rumah tangga. Lalu untaian bunga yang memanjang di belakang telinga sebelah kanan dinamakan mangle susun. Panjangnya mangle susun menyimbolkan rencana pekerjaan rumah tangga yang telah disusun dengan rapi.
0 comments on “MAKNA RIASAN PENGANTIN ADAT SUNDA” Add yours →