TRADISI NGUNDUH MANTU, MUNJUNG CARA MENGUNDANG PERNIKAHAN ALA MASYARAKAT JAWA

Dalam masyarakat jawa sering terdengar istilah ngunduh mantu. Ngunduh mantu adalah proses diboyongnya mempelai wanita ke rumah mempelai laki-laki. Proses ngunduh mantu biasanya dilaksanakan setelah pesta pernikahan di rumah mempelai perempuan telah dilaksanakan. Untuk biaya proses ngunduh mantu biasanya ditanggung oleh pihak laki-laki. Tetapi tergantung dari keinginan dan kondisi dinansial keluarga pria.

 

Sering kita jumpai karena sudah banyaknya biaya pernikahan yang dikeluarkan sebelumnya, banyak pria di Jawa yang menghidari acara ngunduh mantu. Kalaupun tetap di adakan hanya sebatas pertemuan kedua pihak keluarga secara tertutup.

 

Nah dalam penetuan jumlah undangan pun biasanya dilihat dari adanya pesta di kedua belah pihak tidak. Karena apabila pernikahan dilaksanakan di masing – masing pihak maka undangannya pun di kelola oleh masing – masing.

 

Selain tadisi ngunduh mantu ada tradisi yang disebut “munjung”, tradisi ini yaitu tradisi mengirimkan makanan disertai undangan kepada mereka yang dianggap masih kerabat atau berhubungan dekat dnegan pihak pengantin yang mempunya hajat baik laki-laki maupun perempuan. Tradisi ini biasanya dilakukan sekitar satu minggu sebelum acara pernikahan berlangsung. Pada jaman dahulu biasanya tradisi munjang dilakukan dengan mengirimkan makanan dengan menggunakan rantang yang isi masing-masing diantaranya nasi, daging, ayam, sayur tekur, sayur krecek dan mie goreng dan lain sebagainya.

 

Nah ketika sudah sampai di tempat orang yang mendapat kiriman maka akan segera mengeluarkan isi rantang tersebut dan mengembalikan rantangnya kepada pengirim. Namun sekarang tradisi munjung lebih praktis. Sudah jarang sekali ditemui menggunakan media rantang untuk tempat makanan yang di kirim. Sekarang bisa menggunakan wadah plastik atau besek sehingga tidak perlu untuk dikembalikan lagi tempat makanan tersebut. Selain itu juga sudah ada yang menggunakan dus kotak yang isinya pun kurang lebih seperti nasi kotak.

 

Tradisi ini mengisaratkan apabila kita telah menerima munjungan maka tentunya tidak elok apabila orang tersebut tidak dapat menghadiri acara pernikahan nantinya. Karena yang melekat pda orang jawa adalah rasa sungkan dan kurang nyaman apabila tidak membalas kebaikan orang tersebut. Karena munjang dianggap sebagai kebaikan dan apresiasi terhadap orang yang menerimanya.

0 comments on “TRADISI NGUNDUH MANTU, MUNJUNG CARA MENGUNDANG PERNIKAHAN ALA MASYARAKAT JAWAAdd yours →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *