- PasangTarub, Bleketepe, danTuwuhan
Menurut tradisi tarub diartikan sebagai atap sementara atau peneduh di halaman rumah,yang dihiasi janur melengkung. biasanya pemasangan tarub di ikuti dengan pemasangan bleketepe berupa anyaman daun kelapa tua oleh orang tua mempelai wanita, serta pasang tuwuhan. Tuwuhan yang di pasang dikiri dan kanan gerbang adalah tumbuh-tumbuhan seperti pisang raja, kelapa muda, batang padi, janur, yang semuanya bermakna harapan agar calon pengantin memperoleh keturunan yang sehati berbudi baik, berkecukupan dan selalu bahagia.
2. Sungkeman Orang Tua
Ditujukan untuk meminta doa restu orang tua. untuk melaksanakan pernikahan, mengucapkan rasa terimakasih telah merawat dengan kasih sayang dan memohon maaf atas segala kesalahan.
3. Siraman
Diambil dari kata siram yang berartinmandi. Ritual siraman dimaknai sebagai penyucian diri agar ketika memasuki hari pernikahan calon mempelai dalam keadaan suci lahir dan batin. Siraman dilakukan oleh bapak ibumempelai dilanjutkan kerabat dekat atau yang sudah menikah untuk dimintai berkahnya. Penyiram ditentukan dalam jumlah ganji lyaitu 7 atau 9 orang.
4. Meratus Rambut dan Ngerik
Rambut yang basah sehabis disiram dikeringkan oleh perias dengan diratus. setelah itu perias akan mengerik untuk menghilangkan rambut halus yang ada di dahi yang bertujuan membuang sial atau hal buruk yang pernah menimpa calon mempelai. lalu perias akan mulai membuat pola cengkereng paes.
5. Midodareni
Berasal dari kata widadari yang berarti bidadari. Midodareni dijalankan calon mempelai wanita di dalam kamar sejak pukul 18:00 sampai 24:00. calon pengantin wanita dengan riasan tipis dan sederhanahanya duduk tenang dikamar ditemani ibu dan kerabat yang semuanya wanita dan pinisepuh yang memberi nasihat untuk hidup berumah tangga.
6.Serah-serahan
Merupakan penyerahan barang-barang dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Kalau dilakukan pada malam midodareni maka penerimaannya di wakili orang tua mempelai wanita.
7. Meratus Rambut dan Ngerik
Rambut yang basah sehabis disiram dikeringkan oleh perias dengan diratus. setelah itu perias akan mengerik untuk menghilangkan rambut halus yang ada di dahi yang bertujuan membuang sial atau hal buruk yang pernah menimpa calon mempelai. lalu perias akan mulai membuat pola cengkereng paes.
8. Balang Gantal
Yaitu pengantin saling melempar daun sirih. daun sirih yang berisi dengan bunga pisang, kapur sirih, gambir, dan tembakau hitam. proses ini di langsungkan dengan orang, pengantin berdiri di arah berlawanan dan saling melempar gantal. ritual ini melambangkan kedua mempelai saling melempar kasih sayang.
9. Ngindak Endok
Proses ini memiliki arti pengharap kedua pasangan untuk mendapatkan keturunan yang merupakan tanda cinta kasih selain itu juga dilambangkan sebagai kesetiaan istri kepada suami.
10. Sindur
Kain sindur akan diberikan kepada pengantin oleh ibu dan bersama sama dituntun sang ayah berjalan menuju pelaminan. hal ini adalah pengharapan agar pengantin baru ini siap menghadapi segala kekurangan dalam hidup.
11. Kacar kucur
Sebelum prosesi kacar kucur dilangsungkan ada prosesi timbangan dimana pasangan baru ini duduk di pangkuan ayah mempelai wanita. setelahnya dilangsungkan proses adat kacar kucur,mempelai pria akan mengucurkan biji-bijian dan uang receh yang disimbolkan sebagai penghasilan. ini menunjukkan seorang laki-laki bertanggung jawab untuk memberi nafkah kepada keluarganya.
12. Dulangan
Mengandung arti kiasan kalau pasangan suami istri diharapkan selalu rukun dan pengertian dalam berumah tangga.
13. Bubak kawah
Ini dilakukan saat mantu pertama kali. ungkapan rasa syukur kedua orang tua karena anak pertama kali menikah. keluarga menyiapkan peralatan dapur yang di pasang pada pikiran yang kemudian diarak keliling tamu oleh sang ayah. para tamu biasanya ramai berebut peralatan dapur tersebut.
0 comments on “RITUAL PERNIKAHAN ADAT YOGJAKARTA” Add yours →