RAGAM GAYA PENGANTIN KHAS JAWA TENGAH SELAIN SOLO PUTRI DAN BASAHAN

Pada dasarnya di masyarakat Jawa Tangah secara umum menggunakan dua gaya pengantin yaitu pengantin solo putri dan basahan. Namun sebenarnya beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Semarang, Jepara dan Pemalang, memiliki gaya pengantin masing-masing yang sudah digali dan dibakukan berdasarkan sejarah, kebudayaan dan kearifan lokal setempat. Ragam pengantin khas Jawa Tengah ini tak kalah menawan dengan gaya pengantin lainnya dan tentunya mempunyai sarat makna yang mendalam.

 

  1. Pengantin Semarangan, pengantin khas Kota Semarang

 

Budaya pgaya pengantin Kota Semarang adalah Pengantin Semarangan . yang mana tata rias pengantin ini merupakan akulturasi 3 budaya yakni, Budaya Arab, Budaya Cina, dan Budaya Jawa. Gaya pengantin ini untuk pengantin pria disebut Pengatin Kaji dan pengantin wanita disebut Pengantin Encik. Kain yang digunakan pengantin ini adalah kain songket yang berwarna merah dan semarak khas budaya cina, kemudian memakai penutup kepala pada pengantin pria disebut kopiah yang merupakan ciri khas budaya arab dengan hiasan satu buah mentul atau kembang goyang kecil perlambang Keesaan Allah SWT.

 

Sedangkan untuk pengantin wanita menggunakan kebaya bludru dengan kerah sanghai pada leher menggunakan kalung berjumlah 3 buah, kemudian pada hiasan kepala yang khas adalah endog remek yang terbuat dari cempaka kuning dan melati dipermanis dengan 3 pilis, mahkota, 5 mentul menghadap kedepan dan 17 tersebar di belakang perlambang sholat dalam sehari semalam 17 rakaat.

 

  1. Pengantin Jungpara, pengantin khas Kabupaten Jepara

 

Pengantin Jungpara merupakan budaya yang berkembang di Kabupaten Jepara yang merupakan daerah kawasan pesisir di Jawa Tengah. Pengantin jungpara ini memiliki nilai simbolis keikhlasan, ketidakputusasaan, kesabaran, konsisten, kesetiaan dan kemakmuran. Hiasan Pada Pengantin wanita berupa Mahkota yang dinamakan Oklo sebagai perlambang masyarakat Jepara yang religius berbentuk daun ikal yang melambangkan rahmat dan keselarasan hidup yang kesemuanya dtunjukkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Kumudian kain yang digunakan kedua pengantin bermotif biota laut seperti pasir kerang dan rumput laut sebagai pemaknaan bahwa masyarakat jepara menggantungkan hidup pada kekayaan laut. dan warna dasar kain kuning dengan paduan merah sebagai perlambang kehangatan dan semangat masyarakat pesisir.

 

 

  1. Pengantin Pemalang Putri, pengantin khas Kabupaten Pemalang

 

Pengantin Pemalang Putri merupakan salah satu tata rias pengantin Khas Kabupaten Pemalang. Pengantin pemalang ini menggunakan busana berbahan dasar bludru yang terpengaruh dari keraton Mataram dengan kain batik motif Manggaran dengan Babaran khas Pemalang bergambar bunga hingga pohon kelapa. Semua bagian pohon kelapa bermanfaat bagi kehidupan. Pengantin pemalang putri juga menggunakan paes atau hiasan pada dahi yang berbentuk Capit Yuyu yang melambangkan kepribadian seorang wanita yang harus tegar, kuat dan kokoh akan tetapi di dalamnya terdapat kelembutan dan bisa menjaga harkat martabat serta kesetiaan pada suami seperti legenda Nyai Widuri. Sedangkan hiasan kepala yang digunakan pengantin wanita yakni mahkota bunga melati berjumlah 5 buah perlambang sholat 5 waktu, 5 cunduk mentul sebagai lambang rukun islam ada 5 dan dipermanis dengan 6 sisipan Bunga Ambring yang melambangkan Rukun Iman ada 6.

0 comments on “RAGAM GAYA PENGANTIN KHAS JAWA TENGAH SELAIN SOLO PUTRI DAN BASAHANAdd yours →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *