PROSESI PERNIKAHAN ADAT BATAK MUSLIM-
Pernikahan adat Batak Muslim menggabungkan elemen budaya Batak yang kaya dengan ajaran dan tradisi Islam. Meskipun mayoritas suku Batak adalah Kristen, ada juga sebagian kecil Batak yang memeluk agama Islam. Berikut adalah gambaran umum tentang prosesi pernikahan adat Batak Muslim:
1. Lamaran (Pinang Martumpol):
Prosesi dimulai dengan lamaran atau pinang martumpol, di mana pihak laki-laki akan mengirim perwakilan beserta hadiah sebagai tanda niat baik. Hadiah-hadiah ini biasanya terdiri dari sirih, pinang, sirih merah, dan sejumlah uang. Keluarga perempuan akan menerima hadiah-hadiah ini sebagai tanda persetujuan lamaran.
2. Perjanjian (Mangulosi):
Setelah lamaran diterima, maka pihak keluarga laki-laki dan perempuan akan bertemu untuk membahas persyaratan pernikahan. Ini melibatkan diskusi tentang mahar (harta yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada perempuan) dan perincian lainnya.
3. Akad Nikah (Akad Pernikahan):
Akad nikah dilaksanakan di masjid atau tempat ibadah Islam. Pihak laki-laki, wali perempuan, saksi-saksi, dan seorang imam hadir dalam upacara ini. Akad nikah adalah momen sahnya pernikahan menurut ajaran Islam.
4. Siraman:
Setelah akad nikah, biasanya dilanjutkan dengan siraman. Pada tahap ini, pengantin perempuan akan diberi siraman air oleh ibu atau wanita tua yang dihormati. Air yang digunakan biasanya berasal dari tujuh mata air yang dianggap suci oleh suku Batak.
5. Pemberian Mahar (Hula-Hula):
Setelah siraman, dilakukan pemberian mahar. Mahar ini bisa berupa uang, emas, atau harta berharga lainnya yang telah disepakati sebelumnya. Pemberian mahar dilakukan di hadapan tamu undangan dan saksi-saksi.
6. Resepsi Pernikahan (Pesta):
Setelah akad nikah dan pemberian mahar, dilaksanakan resepsi pernikahan yang biasanya diadakan di tempat terbuka atau gedung pertemuan. Pada acara ini, biasanya ada makanan, tarian, dan pertunjukan seni tradisional Batak. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan pengantin kepada keluarga dan teman-teman.
7. Tarian Tortor:
Tarian tradisional Batak yang disebut “tortor” seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari pernikahan adat Batak. Tortor adalah tarian yang biasanya diiringi oleh musik gondang (instrumen musik tradisional Batak).
8. Adat Istiadat Tambahan:
Selain tahapan di atas, bisa ada adat istiadat tambahan yang disesuaikan dengan tradisi keluarga dan daerah Batak tertentu. Misalnya, pemberian ulos (kain tradisional Batak) kepada pengantin sebagai tanda kasih sayang dan penghormatan.
PROSESI PERNIKAHAN ADAT-
Penting untuk diingat bahwa setiap pernikahan bisa memiliki variasi dalam pelaksanaan dan detailnya, tergantung pada tradisi keluarga dan daerah spesifik.
0 comments on “PROSESI PERNIKAHAN ADAT BATAK MUSLIM” Add yours →