Makna Dekorasi Pernikahan Adat Jawa

Dekorasi adat jawa –

Pernikahan adat Jawa, dengan segala keindahan dan simbolikanya, memancarkan kekayaan budaya dan tradisi yang khas. Dekorasi dalam pernikahan adat Jawa tidak hanya berfungsi sebagai penghias, tetapi juga memuat makna filosofis yang mendalam. Berikut adalah beberapa aspek dekorasi pernikahan adat Jawa beserta makna-makna yang terkandung:

  1. Siraman dan Bunga Kenanga:
    Upacara siraman adalah bagian penting dari pernikahan adat Jawa. Air dari tujuh sumber mata air yang diambil untuk siraman dianggap membawa keberuntungan. Bunga kenanga, yang sering digunakan dalam siraman, melambangkan keharuman, kesucian, dan keabadian.
  2. Payung dan Kipas Tangan:
    Payung dan kipas tangan yang digunakan oleh pengantin perempuan memiliki makna perlindungan dan keanggunan. Payung melambangkan perlindungan dari segala arah, sementara kipas tangan melambangkan keanggunan dan kehalusan perilaku.
  3. Seserahan:
    Hantaran atau seserahan dalam pernikahan adat Jawa memiliki makna simbolis yang mendalam. Seserahan berupa barang-barang seperti sirih, tembakau, kapur, dan bunga melambangkan kesetiaan, keharmonisan, dan keberuntungan dalam pernikahan.
  4. Panggung Pelaminan:
    Panggung pelaminan atau dias disusun dengan penuh makna. Tingkatan-tingkatan panggung melambangkan lapisan masyarakat, sementara warna merah yang mendominasi melambangkan keberanian, cinta, dan kebahagiaan.
  5. Luwung dan Jlamprang:
    Luwung adalah tempat duduk pengantin yang biasanya dihiasi dengan kain batik. Jlamprang, motif batik yang umum digunakan, melambangkan keharmonisan dan keberuntungan dalam hidup berumah tangga.
  6. Bunga Rampai dan Kembang Setaman:
    Bunga rampai, campuran berbagai bunga yang harum, digunakan sebagai pengharum ruangan dan melambangkan keindahan dan keharuman dalam pernikahan. Kembang setaman juga sering digunakan untuk memberikan nuansa alami dan segar.
  7. Lilin dan Pelaminan Berwarna:
    Penggunaan lilin dalam dekorasi melambangkan kehidupan, cahaya, dan kehangatan. Pelaminan berwarna cerah, terutama merah, melambangkan keberanian, semangat, dan kebahagiaan dalam memulai kehidupan baru bersama.
  8. Wayang Kulit dan Gamelan:
    Wayang kulit dan alat musik gamelan sering kali digunakan sebagai bagian dari dekorasi. Wayang kulit melambangkan kebijaksanaan dan cerita-cerita yang dapat menginspirasi kehidupan pernikahan. Gamelan memberikan nuansa musik yang khas dan meriah dalam acara pernikahan.

Dekorasi Adat –

Dekorasi pernikahan adat Jawa tidak hanya mempercantik acara, tetapi juga memuat makna mendalam yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan. Setiap elemen dekoratif diisi dengan simbol-simbol yang memperkuat makna sakral dan filosofis dalam pernikahan adat Jawa.

0 comments on “Makna Dekorasi Pernikahan Adat JawaAdd yours →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *