Indonesia memiliki beragam suku dan budaya. Suku dan budaya adalah sebual identitas dari masyarakat tertentu. Yang mana mereka menggunakan sesuatu untuk simbol dari suku mereka. Salah satunya dalam cara berpakaian di pernikahan. Sebagai contoh di suku Batak yang berada di Sumatera Utara, mewajibkan pengantin menggunakan kain ulos. Kain ulos adalah kain tenunan yang merupakan khas dari Batak dengan pola dan ukuran tertentu yang digunakan untuk melindungi tubuh.
Kain ulos pada dasarnya sudah lama digunakan oleh masyarakat batak yaitu sejak abaf ke-14. hal ini sejalan dengan masuknya alat tenun dari India. Ada beberapa nama-nama Ulis tergantung besar dan kecilnya kain ulos tersebut. Serta didasarkan pada teknik pembuatan dan lukisan atau hiasan yang terdapat pada ulos. Berikut nama-nama kain Ulos yaitu :
1. Ulos pinunsasaan (induk ulos-ulos besar)
- Ragi idup
- Ulos sibolang(berwarna-warni atau belang)
- Sitoluntuho(ulos tiga garis)
- Mangiring(gendongan anak kecil)
- Bintang maratur( bintang teratur-ulos besar)
- Ragi hotang(ragi kuat-ulos kecil) dan lain sebagainya.
Ketika hari pernikahan tiba, pihak marga sang istri atau pihak hula-hula akan memberikan tiga kain ulos dengan jembaran dua helai untuk orang tua penagntin pria atau pansamot dan pargomgom dan ada juga untuk menantu yaitu Ulos Hela. Nah, saat memberikan kain ulos pansamot ke pihak hula-hula atau pihak marga sang istri mengucapkan kata-kata yang mengandung pesan dan harapan. pesan tersebut seperti ini “On ma uos pansamot lae, asa gogo hamu mansamot tu joloanon, mangalului sipanganon ni borungku naung gabe parumaenmu, siulosi pahompu di anak, siulosi pahompu di boru, donganmu sarimatua.” Yang artinya inilah ulos pansamot (mencari nafkah) agar kamu kuat mencari nafkah bagi kebutuhan anak perempuan saya yang telah menjadi menantumu. Ulos ini menghangatkan cucu laki-laki dan perempuan sebagai teman hingga akhir hayatmu.
Selain itu saat memberikan kain Ulos Pargomgom, dengan menyampaikan harapan “On ma ulos pargomgom di hamu, manggomgom pahompu anak, manggonggom pahompu boru situbuhonon ni parumaenmu tu joloanon. Horas ma hamu manggomgom parumaenmi.” Yang artinya, inilah ulos pargomgom (pengayom kalian) mengayomi cucu laki-laki dan perempuan yang akan dilahirkan oleh menantumu pada hari yang akan datang. Selamatlah kalian mengayomi menantumu.
Dalam hal pemaikaian kain ulos ini pada wanita Batak yang belum menikah akan melibatkan ulis di atas dada mereka. Sedangkan yang lainya atau wanita yang sudah memikiki anak melilitkannya di bawah dada. Kain ulos juga memiliki fungsi yaitu memangku anak, sebagai selengdang, dan juga sebagai selimut di malam hari. Namun fungsi utama kain ulos ini adalah sebagai kain pernikahan, tujuh bulanananak pertama dan saat ada kematian. Hal ini mempunyai tujuan untuk menguatkan jiwa dan semangat sang ibu agar dapat menjaga buah hati dengan baik.
0 comments on “MAKNA DAN MACAM KAIN ULOS KHAS BATAK” Add yours →