MAKNA DAN FILOSOFI GEBYOK JAWA

Dekorasi pelaminan budaya indonesia sangat beragam , salah satunya dekorasi pelaminan dari Jawa Tengah adalah Gebyok. Dekorasi pelaminan gebyok jawa adalah sejinis furniture yang terbuat dari bahan utamanya kayu. Kayu yang dipakai untuk pembuatan gebyok tersebut adalah kayu jati asli. Gebyok jawa ini berupa partisi atau penyekat ruangan. Ruangan yang biasa disekat adalah ruang tamu, kamar dalam rumah yang bernuansa tradisional. Selain itu, gebyok juga bisa digunakan sebagai pemanis sebuah pendopo. Ukiran dalam gebyok dibuat sangat detail.

Sampai saat ini gebyok jawa merupakan salah satu warisan budaya. Wujud fisiknya mengajarkan banyak pesan dan kebijaksanaan hidup bagi manusia. Gebyok lebih dari sekedar partisi tetapi gebyok memiliki nilai astetika dan seni yang tinggi. Ada beberapa fungsi gebyok jawa yaitu : fungsi dasar gebyok sebagai partisi atau penyekat antar ruang dan sebagai akses masuk dalam rumah. Gebyok jawa juga sering digunakan sebagai pelaminan upacara bernuansa adat jawa atau bisa di sebut sebagai penyekat.

Pelaminan gebyok jawa biasanya terdiri dari papan yang cukup besar yang dengan hiasa ukiran untuk menambah kesan mewah. Warna gebyok tidak harus kompleks, bisa juga disesuaikan dengan tema pernikahan. Ornamen ini juga biasanya dipercantik dengan tambahan hiasan-hiasan bunga artificial atau bunga-bunga hidup di beberapa sudut gebyok.

Gebyok bisa dipadukan dengan furniture lainnya yang sama-sama berbahan kayu. Baik furniture yang berhias ornamen ataupun tidak. Misalnya kursi dan meja tamu bergaya klasik maupun kontemporer, atau bisa juga dipadukan dengan bale-bali kayu jati.

Sedangkan filosofi gebyok jawa sejak abad ke enam belas, gebyok jawa telah diciptakan sebagai karya seni. Pada masa ratu kalinnyamat yang berkuasa di jepara. Gebyok selain indah dilihat, gebyok mencerminkan pemikiran dan perasaan etik serta estetik. Bukan sekedar bentuk tanpa nama namun setiap ukiran gebyok mewakili kebijakan manusia. Gebyok untuk memenuhi tujuan praktis. Sehingga meskipun penuh ukiran, tidak mengurangi kekuatannya sebagai penyangga rumah atau penyekat rumah atau juga dekorasi pelaminan. Rumah atau dekorasi dari gebyok akan terlihat lebih terhotmat, bagaimana tidak bila untuk membuatnya saja dibutuhkan bahan kayu pilihan, tenaga ahli dan waktu pengerjaannya pun cukup lama.

Sedangkan filosofi gebyok dari sisi etis, memiliki pesan spiritual bagi penghuninya. Ukiran gebyok sebenarnya bercerita tentang tujuan hidup manusia serta keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian. Kedamaian dalam desain gebyok jawa menggambarkan pentingnya hidup selaras dengan alam. Gebyok juga memiliki perjalanan menuju surga. Motif swastika melukiskan simbol keharmonisan dan keseimbangan. Motif bung bambu menggambarkan regenerasi, kesuburan dan keberlanjutan hidup. Dan motif kala makara merupakan simbol kasih sayang antara ibu dan anak.

 

0 comments on “MAKNA DAN FILOSOFI GEBYOK JAWAAdd yours →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *