PAKET PERNIKAHAN MURAH –
Prosesi pernikahan yang unik tersebar di Indonesia yang kaya akan budaya termasuk Aceh. Daerah yang memiliki julukan Serambi Mekah ini adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan campuran budaya dan tradisi begitu juga pada proses pernikahannya. Prosesi itu dibalut berbagai campuran budaya Arab, Eropa, Tionghoa, serta Hindia.
Pernikahan adat Aceh diisi dengan syarat-syarat dan unsur kekeluargaan, penghormatan terhadap Tuhan, serta sesama manusia.Setiap tahapannya memiliki nama dan makna mendalam.
1. Jak Keumalen (Cah Roet)
Prosesi pernikahan adat Aceh yang pertama adalah Jak Keumalen.Tahapan ini merupakan prosesi merintis jalan yang dilakukan untuk mencari tahu dan mengenal calon mempelai wanita.Biasanya bisa dilakukan langsung oleh orang tua atau utusan khusus dari pihak laki-laki.
Pihak keluarga calon mempelai pria (linto baro) datang bersilaturahmi sambil mengamati calon mempelai wanita (dara baro). Jak keumalen sendiri dapat dilakukan dengan dua cara yakni langsung dilakukan oleh orang tua atau keluarga, dan cara kedua menggunakan utusan khusus .
2. Jak Meu Lake Jok Theulangke (Jak ba Ranub)
Setelah itu, prosesi pernikahan adat Aceh dilanjutkan dengan Jak Ba Runub.Kedua pihak keluarga akan saling musyawarah. Jika calon mempelai wanita menerima lamaran, maka ia akan menjawab Insyaallah.
Sementara jika tidak diterima mereka akan menjawab dengan alasan yang baik .Kebudayaan Aceh kental dengan makna mimpi dan kekuatan alam.
Bila lamaran diterima, pihak keluarga pria akan melanjutkan dengan jak ba tanda (membawa tanda jadi).
3. Malam Peugaca/Inai
Menjelang hari pernikahan, kedua mempelai akan mengadakan upacara selamatan pada malam hari dalam waktu 3 sampai 7 hari. Tujuan prosesi ini adalah untuk memanjat doa serta wejangan dari orang tua dengan bantuan sesepuh adat.
WEDDING ORGANIZER MURAH –
Dalam prosesi upacara ini juga diadakan peusiejeuk (upacara pemberian tepung tawar) calon dara baro dan peusiejeuk gaca, serta bate mupeh (batu giling). Maksud dari peusiejeuk adalah memberi dan menerima restu serta mengharapkan keselamatan atas segala peristiwa yang akan terjadi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Busana dan baju yang dikenakan oleh dara baro pada malam Inai ini tidak terikat dan terus berganti dari malam pertama hingga ketujuh.
4. Pernikahan/Ijab Kabul
Masuk ke dalam prosesi pernikahat adat Aceh berikutnya yakni malam pernikahan. Adat ini kuat dipengaruhi oleh buaya India dan Arab. Dahulu ijab kabul dapat dilakukan di KUA atau di musala dekat rumah tanpa dihadiri pengantin wanita. Biasanya lafaznya berupa bahasa aceh “ulon tuan peunikah, aneuk lon (apabila ayah perempuan yg mengucapkan)….(nama pengantin perempuan) ngon gata (nama pengantin laki-laki) ngon meuh…(jumlah mahar yang telah disepakati) mayam,” Jawabannya yakni “ulon tuan terimong nikah ngon kawen.. (nama pengantin) ngon meuh.. (jumlah mahar yang telah disepakati) mayam, tunai.” Ada beberapa lafaz yang berbeda, disesuaikan dengan kesepakatan dan adat setempat.
5. Meratakan Gigi
Jika mengikuti prosesi pernikahan adat Aceh pada masa lalu, adanya malam meratakan gigi. Ini dilakukan menjelang pesta pernikahan dan ditentukan pada keluarga. Setelah selesai ia akan berkumur air garam hangat, lalu dengan kain perca yang telah direndam air panas, mengatupkan gigi atas dan bawah, setiap celah diolesi baja ruek hingga merata dan dibiarkan beberapa saat. Lalu gigi dibersihkan dengan tapeh (sabut kelapa) dan berkumur dengan air bersih.
Namun prosesi ini sudah jarang dilakukan di masa sekarang.
6. Khatam Al-Quran
Karena prosesi pernikahan adat Aceh masih kental dengan budaya Arab, maka perlu melakukan khatam Al-Quran. Upacara ini dipimpin oleh guru ngaji dan dimulai dengan membaca doa untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Setelah itu calon mempelai disuapi ketan dan tumpo, dan menyelesaikan membaca ayat terakhir Al Qur’an. Setelah selesai, calon pengatin akan bersalaman, pengucapan syukur serta memohon maaf dan restu guru ngaji. Selanjutnya sang guru membimbing calon dara baro untuk melakukan hal yang sama kepada kedua orang tua dan keluarga terdekat.
7. Pesta Pernikahan
Prosesi dilanjutkan dengan pesta pelaminan yang dilakukan setelah melangsungkan ijab kabul antara sang calon pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan. Biasanya dilaksanakan pada hari yang sama ataupun lain hari. Ini juga disebut juga acara Tueng Linto Baro. Pesta pernikahan dalam proses pernikahan adat Aceh ini bertujuan selain merayakan kebahagian juga untuk memperkenalkan kedua mempelai kepada seluruh kaum kerabat.
8. Tueng Dara Baro
Prosesi pernikahan yang unik tersebar di Indonesia yang kaya akan budaya termasuk Aceh. Daerah yang memiliki julukan Serambi Mekah ini adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan campuran budaya dan tradisi begitu juga pada proses pernikahannya. Mulai dari prosesi pernikahan, busana, malam keagamaan, semua dirangkai menjadi sebuah pernikahan yang penuh dengan arti.
Itulah tahapan dan prosesi pernikahan adat Aceh yang penuh makna. Setiap budaya menyimpan keunikan dan keindahan masing-masing dengan makna yang mendalam.
TIGA DARA CATERING menyediakan banyak pilihan paket pernikahan yang bisa kalian pilih sesuai Budget yang kalian miliki. Yang pasti dengan kualitas yg terjamin dan professional serta termurah se-surabaya.
Jadi yuk kunjungi media sosial kami untuk info lebih lanjut.
Website :
Jakarta : tigadaracatering.id
Surabaya : sby.tigadaracatering.id
Cikarang Karawang Cikampek : ckc.tigadaracatering.id
Instagram : @cateringtigadara
Tik tok : Tiga Dara Catering
0 comments on “INTIP PROSESI PERNIKAHAN ADAT ACEH YANG BERBALUR BUDAYA ARAB HINGGA EROPA” Add yours →