TRADISI LAMARAN-
Melanjut pada syarat lamaran di atas, berikut adalah beberapa tradisi di dalam acara lamaran berdasarkan beberapa suku adat di Indonesia.
- Jawa
Dalam lamaran adat jawa, diadakan pertemuan resmi di awal antara kedua pihak orang tua dan perlu dilibatkan kehadiran beberapa saksi. Setelah sepakat, dilanjutkan dengan prosesi paningset yang diserahkan pihak calon pengantin laki-laki kepada calon pengantin perempuan paling lambat lima hari sebelum hajat perkawinan diselenggarakan. Biasanya prosesi ini digabungkan dengan upacara midodareni.
- Sunda
Acara lamaran disebut dengan ngalamar atau narosan. Di mana orangtua kedua calon mempelai akan menentukan tanggal lamaran saat bertemu. Sedangkan pihak pria akan membawa seserahan seperti, cincin, makanan, pakaian untuk calon mempelai wanita, dan bahkan makanan kesukaannya.
- Batak
Pada acara lamaran ini, calon mempelai perempuan akan berada di dalam ruangan terpisah dan tidak keluar sebelum kedua keluarga besar mencapai kesepakatan dan menerima lamaran pihak pria. Keluarga besar dari pihak pria membawa hantaran daging babi atau pinahan lobu dan akan diberikan uang ingot-ingot sebagai tanda pengingat pesta adat berikutnya, sedangkan pihak wanita akan mempersiapkan ikan mas arsik atau dekke yang menandakan siapnya pihak mereka menerima keluarga calon mempelai pria.
- Betawi
Pada proses lamaran budaya Betawi, pihak pria akan membawa sirih lamaran yang dihias dengan cantik sebagai simbol bahwa pihak pria menghargai pihak perempuan. Saat acara ini akan ada pula juru bicara yang akan mewakili pihak keluarga pria.
LAMARAN BEBERAPA ADAT-
Semoga informasi ini bermanfaat. Yuk kunjungin media social kami, untuk mengetahui ada paket apa saja di Tiga Dara Catering dan testimoni dari para client kami.
Website :
Jakarta : tigadaracatering.id
Cikarang Karawang Cikampek : ckc.tigadaracatering.id
Instagram : @tigadaracatering_official
Tik tok : Tiga Dara Catering
0 comments on “Tradisi Lamaran Menurut Beberapa Adat” Add yours →