INSPSIRASI PERNIKAHAN ADAT MINANGKABAU –
Tak kalah dengan ritual pernikahan adat lainnya, masyarakat keturunan asli Minangkabau juga memiliki tradisi turun temurun yang penuh makna tentang penyelenggaraan acara pernikahan. Melansir katadata, salah satu etnis yang berasal dari daerah Sumatera Barat ini ternyata menempati peringkat ketujuh sebagai suku dengan populasi yang terbanyak di Indonesia, maka tidak heran bila sejumlah ciri khas dan tradisinya begitu dikenal luas oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk acara pernikahannya.
TRADISI SEBELUM ADAK PERNIKAHAN
- Maresek
Bila biasanya pihak perwakilan dari keluarga laki-laki lah yang akan bertandang untuk melamar calon mempelai wanita, maka lain halnya dengan tradisi pernikahan adat Padang. Maresek adalah tahapan awal pra-pernikahan yang lazim dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Pihak keluarga wanita akan mendatangi kediaman pihak keluarga laki-laki untuk melalui proses penjajakan.
- Manimang atau Batimbang Tando
Bila pinangan telah diterima dengan baik oleh pihak keluarga pria, maka langkah selanjutnya adalah manimang atau batimbang tando. Ini merupakan proses bertukar ‘tanda’ berupa benda pusaka yang dianggap memiliki nilai khusus di mata keluarga, misalnya seperti kain adat, keris, ataupun benda-benda berharga lainnya sebagai tanda pengikat pinangan. Dengan demikian, calon pengantin yang telah melalui tahap ini sudah tidak diperkenankan lagi untuk memutuskannya secara sepihak.
- Mahanta Siriah
Mahanta siriah artinya adalah permohonan izin untuk menyelenggarakan pernikahan. Pada prosesi ini, calon mempelai pria akan memberi kabar sekaligus memohon doa restu pada segenap keluarga besar yang dituakan, mulai dari mamak-mamak-nya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya, hingga sesepuh yang dihormati. Calon mempelai wanita juga diharuskan untuk melakukan hal yang sama dengan cara diwakili oleh seorang kerabat perempuan yang telah berkeluarga sambil mengantar sirih.
- Babako – Babaki
Beberapa hari sebelum akad nikah, biasanya terdapat prosesi babako – babaki yang dilakukan oleh pihak keluarga perempuan. Pada momen ini, bako ingin berusaha meringankan beban biaya pernikahan dengan memberikan sejumlah uang sesuai kemampuan. Hal tersebut juga dinilai menjadi bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap calon pengantin. Nantinya, calon mempelai perempuan ini akan dijemput untuk mengunjungi rumah keluarga dari sang ayah. Selama berada di sana, para tetua akan memberi petuah penting seputar pernikahan yang perlu dipahami oleh calon mempelai wanita.
- Malam Bainai
Malam bainai menjadi rangkaian prosesi pernikahan adat Minang yang biasanya dilaksanakan tepat saat malam hari sebelum akad nikah. Ini merupakan pesta lajang versi adat Minang yang sekaligus menjadi malam terakhir bagi calon mempelai wanita sebagai seorang gadis. Selama malam tersebut, anak daro wajib mengenakan busana tradisional tokah beserta suntiang rendah di kepala. Ia harus melewati acara mandi-mandi dengan percikan air berisi daun sitawa sidingin yang dilakukan oleh sesepuh dan kedua orang tua.
- Manjapuik Marapulai
Manjapuik Marapulai adalah proses penjemputan calon pengantin pria menuju kediaman calon mempelai perempuan untuk melangsungkan akad nikah. Orang yang melakukan penjemputan adalah rombongan utusan dari pihak keluarga wanita. Mereka akan datang sambil membawa beberapa perlengkapan pendukung, seperti sirih lengkap dengan cerana, pakaian pengantin pria lengkap, lauk-pauk, kue-kue, buah-buahan, hingga nasi kuning singgang ayam.
- Penyambutan di Rumah Anak Daro
Prosesi penyambutan calon mempelai pria di rumah anak daro biasanya diadakan dengan sangat meriah. Musik tradisional khas Minang berupa talempong dan gandang tabuk pun dimainkan sebagai latar belakang. Rombongan akan disambut dengan sejumlah dara berbusana adat yang sudah menyiapkan sirih lengkap di tangan mereka, terdapat pula barisan pemuda-pemuda berpakaian silat di depanya.
- Akad Pernikahan
Prosesi akad pernikahan adat Minangkabau dilangsungkan dengan menerapkan syariat Islam, mulai dari pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, ijab qobul, pemberian nasihat pernikahan, dan ditutup dengan do’a bersama.
- Bersanding di Pelaminan
Menjadi momen bersandingnya kedua mempelai di atas pelaminan setelah sah menjadi suami istri.
TRADISI SETELAH AKAD NIKAH
- Memulangkan Tando
Artinya, tando atau tanda yang sebelumnya diberikan sebagai pengikat janji saat lamaran perlu dikembalikan oleh kedua belah pihak.
- Malewakan Gala Marapulai
Pengumuman gelar untuk mempelai pria sebagai tanda penghormatan dan kedewasaan di gerbang kehidupan yang baru.
- Balantuang Kaniang atau Mengadu Kening
Dibimbing oleh seorang sesepuh perempuan, kedua mempelai yang duduk berhadapan harus saling menyentuhkan kening di antara sebuah kipas yang diturunkan perlahan.
- Mangaruak Nasi Kuniang
Pada ritual ini, kedua pengantin perlu mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning.
- Bamain Coki
Coki adalah sebuah permainan tradisional Minang berupa catur. Ini dimainkan oleh dua orang dengan sebuah papan permainan yang menyerupai halma.
- Tari Payung
Merupakan tarian yang dipersembahkan untuk pengantin baru. Syair lagunya berbunyi «Berbendi-bendi ke sungai tanang» yang mengartikan bahwa pasangan pengantin baru akan pergi ke kola bernama sungai Tanang sebagai bentuk berbulan madu. Payung yang dikenakan oleh para penari menyimbolkan tugas seorang suami yang harus melindungi istrinya.
PERNIKAHAN ADAT –
Yuk kunjungin media social kami, untuk mengetahui ada paket apa saja di tiga dara catering Surabaya dan testimoni dari para client kami.
Website :
Jakarta : tigadaracatering.id
Surabaya : sby.tigadaracatering.id
Cikarang Karawang Cikampek : ckc.tigadaracatering.id
Instagram : @cateringtigadara
Tik tok : Tiga Dara Catering
0 comments on “INTIP PROSESI PERNIKAHAN ADAT PADANG MINANGKABAU !!!” Add yours →