Busana Adat Pengantin Minang

Calon pengantin yang berasal dari suku Minang atau Sumatera barat biasanya memilih busana adat minang dengan mengenakan suntiang, yang menunjukan ciri khas asal daerah nya,selain menonjolkan adat khas minang, menggunakan suntiang di hari pernikahan menjadi kebanggaan tersendiri para pengantin yang berasal dari Sumatera barat tersebut, Suntiang berasal dari daerah pesisir Minangkabau, hiasan kepala pengantin wanita minang ini berbentuk kembang yang bertumpuk dengan balutan nuansa gold atau emas serta batu permata di sisi nya menjadi kan kesan mewah bagi si pemakainya. Dengan bahan bahan tersebut menjadikan suntiang terkesan memiliki berat yang lumayan, mulai dari yang ringan, hingga suntiang yang memiliki berat 5 Kilogram. Seiring dengan berkembangnya zaman suntiang tidak melulu di dominasi dengan warna gold saja, Namun saat ini warna suntiang pun beraneka rupa mulai dari gold, silver,merah, biru dan warna lainnya sesuai permintaan pasar saat ini. Melekatnya suntiang sebagai busana yang di kenakan di acara pernikahan adat minang tidak terlepas dari warisan budaya leluhur.

Selain suntiang, ada lagi yang sering kita dengar bila kita membahas busana adat minang, Yaitu koto gadang, busana khas minang ini bercirikan penutup kepala atau krudung menggunakan bahan bludru dengan perpaduan warna hitam merah dan berbalut hiasan atau jahitan dengan nuansa emas, tidak ketinggalan pula hiasan gelang dan kalung sebagai acesorisnya, busana koto gadang ini tidak kalah mewah dengan suntiang, Untuk saat ini busana koto gadang ini acap kali di pakai d perhelatan pernikahan minang, Karena simple tidak berat seperti suntiang tapi tetap juga terlihat anggun dan mewah.

Pemilihan suntiang atau koto gadang biasanya menyesuaikan dari selera pengantin itu sendiri, karena tiap daerah di sumatera barat sendiri pun memiliki adat yang berbeda beda, kalau kita pelajari dan membahas suntiang lebih lanjut, nanti akan di jelaskan lagi suntiang berdasarkan daerah daerah di sumatera barat itu sendiri, intinya baik itu suntiang atau koto gadang sama indahnya dan sama memukaunya apabila di kenakan oleh pengantin wanita minang.