MENIKAH DI BULAN DZULHIJJAH, YANG MENJADI PILIHAN PARA CALON PENGANTIN

MENIKAH DI BULAN DZULHIJJAH-

Dalam Islam, pernikahan merupakan akad terkuat yang sifatnya luhur dan sakral. Orang yang telah siap lahir batin, baik secara fisik, mental, maupun finansial, maka diwajibkan baginya untuk segera melangsungkan pernikahan. Dari ‘Uqbah bin Āmir ia berkata: Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, «Sebaik-baik pernikahan adalah yang dipermudah dan disegerakan».
Kendati demikian, banyak orang yang masih menganggap bahwa pernikahan akan jauh lebih baik apabila dilakukan pada bulan-bulan tertentu, termasuk bulan dzulhijjah. Padahal, tidak ada dasar atau dalil yang menerangkan dengan pasti mengenai waktu-waktu terbaik untuk melakukan akad nikah. Justru, pernikahan tersebut hendaknya dilakukan dengan segera apabila memang sudah tidak ada faktor apa pun yang menghalangi sebuah niatan baik dalam rangka menyempurnakan separuh agama kepada Allah SWT.
Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dan terakhir dalam kalender penanggalan hijriyah yang dinilai sangat istimewa lantaran banyaknya ritual keagamaan yang ada di dalamnya, termasuk kewajiban menunaikan haji bagi umat muslim dalam kategori mampu. Sementara orang yang tidak berangkat haji dianjurkan senantiasa memperbanyak amalan sunnah, seperti berpuasa, shalat, sedekah, berdzikir, kurban, dan lain-lain. Menariknya, bulan Dzulhijjah atau yang biasa disebut dengan bulan haji ini juga sering kali dimanfaatkan oleh banyak orang untuk melangsungkan akad nikah dengan harapan bisa mendapatkan pahala yang lebih. Kebiasaan ini pun akhirnya menjadi tradisi di tengah masyarakat dan bulan Dzulhijjah kerap disebut sebagai bulan musim menikah.

Pernyataan tersebut dijelaskan dalam kitab Mathalib Ulin Nuha

«Kebaikan dan keburukan menjadi berlipatganda pada tempat mulia seperti Mekah, Madinah, Baitul Maqdis dan di masjid. Dan di waktu yang mulia seperti pada hari jum’at, bulan-bulan haram dan Ramadhan. Adapun pelipatgandaan kebaikan, maka ini adalah perkara yang tidak ada perselisihan tentangnya. Adapun pelipatgandaan keburukan, maka sekelompok ulama menyatakan hal itu, mereka mengikuti Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud, dan berkata sebagian ulama peneliti perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud dalam pelipatgandaan keburukan mereka hanyalah memaksudkannya sebagai kualitas dan bukan kuantitas».
Pernikahan termasuk ke dalam ibadah terpanjang yang sangat diridhoi oleh Allah SWT. Segala aktivitas positif yang dilakukan oleh suami istri ketika telah menikah maka akan membuahkan pahala. Itulah mengapa banyak calon pengantin yang berbondong-bondong untuk melangsungkan pernikahan pada bulan Dzulhijjah.

MENIKAH BULAN DZULHIJJAH-

Seperti yang tertuang dalam Kitab Ghayatu Talkhishi Al-Murad min Fatawi ibn Ziyad

Permasalahan: Apabila seorang bertanya kepada orang lain, apakah malam tertentu atau hari tertentu cocok untuk akad nikah atau pindah rumah? Maka tidak perlu dijawab, sebab syariat melarang meyakini hal yang demikian itu bahkan sangat menentang orang yang melakukannya.

0 comments on “MENIKAH DI BULAN DZULHIJJAH, YANG MENJADI PILIHAN PARA CALON PENGANTINAdd yours →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *